Bagi anda pemilik hp nokia 6120c, mungkin akan kecewa jika anda
menggunakan browser standar untuk browsing internet karena font pada hp
anda tidak terbaca atau kotak-kotak. Kini anda bisa mengatasinya. Karena
font dari 6120c memiliki format TTF, maka anda bisa langsung copy dari
komputer anda. Yang anda butuhkan adalah phyton dan font TTF. Jika
phyton sudah terinstall, maka anda bisa lebih nyaman masuk kedalam
sistem. Font yang anda pilih tidak bisa langsung dimasukkan kedalam hp.
Tapi anda rename dulu. Caranya sebagai berikut :
1. Setelah anda memilih font yang anda inginkan, copy dan masukkan pada folder baru.
2. Copy font tersebut menjadi 4, lalu rubah nama font tersebut menjadi : NOSRN60, NOSSB60, NOSTSB60, S60ZDIGI.
3. Buat folder baru pada kartu memory anda, pada Resource, Fonts.
4. Copy semua font yang anda rubah namanya kedalam folder tersebut.
5. Restart hp anda.
Setelah direstart, maka font tersebut sudah bisa bekerja pada browser
standar hp anda. Sebagai catatan, setelah anda menginstall phyton dan
menambah font pada kartu memori anda, hp anda tidak bisa untuk modus
penyimpanan data jika terkoneksi dengan komputer. Semoga ini bisa
bermanfaat.
11/25/2011
11/24/2011
Trik download instant file di rapidshare atau megaupload tanpa jadi premium user
Untuk anda yang rajin download file-file di rapidshare dan megaupload,
tentunya merasa sangat membosankan apabila file yang didownload
jumlahnya cukup banyak dan harus menunggu waktu delay cukup lama untuk
melanjutkan download file berikutnya.
Berikut tips untuk mendownload file dengan cepat tanpa perlu mengakses rapidshare maupun megaupload.
Berikut tips untuk mendownload file dengan cepat tanpa perlu mengakses rapidshare maupun megaupload.
- Buka website : www.multiupload.com
- Cari dan klik pada link "File fetching".
- Pada kolom "Enter file URL" masukkan link rapidshare atau megaupload yang hendak didownload. Saat ini multiupload hanya mendukung rapidshare dan megaupload saja.
- Klik tombol "Fetch File"
- Tunggu hingga "file fetch in progress" mencapai 100%.
- Setelah mencapai 100%, maka pada kolom "Download Link" akan muncul link download. Klik pada link tersebut..
- Anda akan dibawa ke window baru, disana terdapat link file yang anda ingin download tersebar ke berbagai file hosting seperti : rapidshare, megaupload, depositfile, mediafire, badongo, dll.
- Klik pada tombol paling atas "Direct Download" untuk mendownload file yang anda inginkan secara langsung.
- Selama ini cara ini cukup efektif dan sangat efisien bagi anda yang sering mendownload file, tetapi apabila prosedur diatas telah dijalankan dan link "Direct Download" tidak muncul kemungkinan server dari multiupload mengalami problem, maka anda harus mendownload file dengan cara biasanya.
11/23/2011
Wapres: Terimakasih Atlet Indonesia
Wapres Boediono mengucapkan rasa terimakasih mendalam atas
perjuangan para atlet Indonesia yang berhasil menjadi juara umum di SEA
Games kali ini.
Indonesia akhirnya keluar sebagai keluar sebagai juara umum dalam pelaksanaan SEA Games yang ke-26 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang dari 11 hingga 22 November 2011.
Hingga berlangsungnya acara penutupan, Indonesia meraup 182 medali emas, 151 perak, dan 143 perunggu, disusul Thailand dengan 109 emas, 151 perak, dan 120 perunggu.
Terkait hal itu, Wapres Boediono mengaku sangat bangga dengan prestasi atlet Indonesia. Dia atas nama rakyat Indonesia mengucapkan rasa terimakasih mendalam kepada seluruh atlet Indonesia.
"Anda semua para atlet sudah memberikan yang terbaik di SEA Games kali ini. Ketika semua telah bertanding dengang jujur, maka yang pulang baik dengan kemenanangan dan kekalahan akan pulang dengan kepala tegak," ujarnya.
"Selamat kepada para atlet Indonesia ang telah berhasil menjadi juara umum di SEA Games kali ini. Atas nama bangsa Indonesia, saya mengucapkan rasa terimakasih mendalam untuk kerja keras semuanya."
Boediono pun juga tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan para atlet dengan segenap jiwa hingga akhirnya berhasil menjadi juara umum.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia, saya sampaikan terimakasih untuk doa dan dukungannya kepada para atlet selama ini," sambungnya.
"Saya juga ingin menyampaikan terimakasih pada ribuan tangan yang telah menyemarakkan pesta ini. Dari tukang dan insinyur yang telah bekerja keras siang dan malam berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan persiapan ini," tandasnya.
* INILAH.com
Indonesia akhirnya keluar sebagai keluar sebagai juara umum dalam pelaksanaan SEA Games yang ke-26 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang dari 11 hingga 22 November 2011.
Hingga berlangsungnya acara penutupan, Indonesia meraup 182 medali emas, 151 perak, dan 143 perunggu, disusul Thailand dengan 109 emas, 151 perak, dan 120 perunggu.
Terkait hal itu, Wapres Boediono mengaku sangat bangga dengan prestasi atlet Indonesia. Dia atas nama rakyat Indonesia mengucapkan rasa terimakasih mendalam kepada seluruh atlet Indonesia.
"Anda semua para atlet sudah memberikan yang terbaik di SEA Games kali ini. Ketika semua telah bertanding dengang jujur, maka yang pulang baik dengan kemenanangan dan kekalahan akan pulang dengan kepala tegak," ujarnya.
"Selamat kepada para atlet Indonesia ang telah berhasil menjadi juara umum di SEA Games kali ini. Atas nama bangsa Indonesia, saya mengucapkan rasa terimakasih mendalam untuk kerja keras semuanya."
Boediono pun juga tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan para atlet dengan segenap jiwa hingga akhirnya berhasil menjadi juara umum.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia, saya sampaikan terimakasih untuk doa dan dukungannya kepada para atlet selama ini," sambungnya.
"Saya juga ingin menyampaikan terimakasih pada ribuan tangan yang telah menyemarakkan pesta ini. Dari tukang dan insinyur yang telah bekerja keras siang dan malam berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan persiapan ini," tandasnya.
* INILAH.com
11/21/2011
Selangkah Lagi Mengulang Sejarah
Sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia tercinta baru dua kali meraih
medali emas cabang sepak bola, yakni pada tahun 1987 dan 1991. Saya
masih kecil saat itu, apalagi Tibo dkk di Timnas U-23 yang sekarang
sedang berjuang mati-matian demi Merah Putih. Beberapa di antara mereka
bahkan mungkin belum lahir.
Sudah lama kita tidak dihibur dengan gelar yang membangkitkan rasa bangga sebagai warga negara. Masa penantian 20 tahun tanpa medali emas sepak bola adalah waktu yang cukup lama. Melihat kualitas penampilan Garuda Muda di SEA Games tahun ini, rasanya tidak berlebihan kalau kita berharap mereka mampu mengulang prestasi para pendahulu 20 tahun yang lalu.
Lihatlah keterampilan luar biasa anak-anak muda dari Papua macam Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan Oktavianus Maniani. Mereka tentunya membuat para pemain senior angkatan Bambang Pamungkas dan Christian Gonzales harus berusaha keras menjaga tempat mereka di Timnas senior.
Belum lagi permainan Egi Melgiansyah di lapangan tengah yang mampu memimpin rekan-rekannya, plus menyuplai bola-bola matang ke depan. Penjaga gawang? Tidak ada yang meragukan kualitas Kurnia Meiga.
Kiper utama Timnas senior Markus Horison saja, tahun lalu posisinya bisa digeser Meiga di Arema Malang.
Penonton wanita pun tidak ketinggalan dihibur oleh penampilan Diego yang luar biasa. Baik dalam hal menjaga pertahanan maupun penampilan fisik yang rupawan, dihiasi tato entah berapa banyak. (Ada apa dengan tato pada pemain Indonesia hasil naturalisasi dari Belanda? Dulu Irfan Bachdim, sekarang Diego Michiels).
Kita semua juga patut berbangga dengan antusiasme penonton. Semua umur, baik kaum adam ataupun kaum hawa, tidak peduli apa suku dan agamanya, selalu memenuhi tiap sudut stadion. Dukungan ini tentunya jadi suntikan semangat yang sangat besar bagi para pemain di lapangan.
Saya hanya sedikit kecewa karena masih ada segelintir penonton yang kurang menaruh respek pada negara lain ketika lagu kebangsaannya dinyanyikan. Semoga hal seperti ini tidak terulang di partai final.
Senin ini, Tibo dkk akan mengakhiri aksi mereka di SEA Games dengan menghadapi Malaysia di final. Menang berarti emas, kalah berarti perak. Menurut saya, inilah final impian. Akan kurang lengkap rasanya jika Garuda Muda menghadapi negara lain di final.
Tentu medali emas akan semakin terasa indahnya ketika kekalahan tempo hari berhasil dibalas tuntas, bukan?
Medali emas pertama tim sepak bola Indonesia di Sea Games diraih tahun 1987. Lawannya? Malaysia. Tempat? Stadion Utama Senayan, alias Gelora Bung Karno saat ini. Lawan sama, tempat sama. Sekarang saatnya mengulang prestasi punggawa timnas era Ribut Waidi dkk yang menghantam lawan yang sama di Final Sea Games 1987. Sejarah harus terulang!
Selangkah lagi Garuda Muda!
Sudah lama kita tidak dihibur dengan gelar yang membangkitkan rasa bangga sebagai warga negara. Masa penantian 20 tahun tanpa medali emas sepak bola adalah waktu yang cukup lama. Melihat kualitas penampilan Garuda Muda di SEA Games tahun ini, rasanya tidak berlebihan kalau kita berharap mereka mampu mengulang prestasi para pendahulu 20 tahun yang lalu.
Lihatlah keterampilan luar biasa anak-anak muda dari Papua macam Titus Bonai, Patrich Wanggai, dan Oktavianus Maniani. Mereka tentunya membuat para pemain senior angkatan Bambang Pamungkas dan Christian Gonzales harus berusaha keras menjaga tempat mereka di Timnas senior.
Belum lagi permainan Egi Melgiansyah di lapangan tengah yang mampu memimpin rekan-rekannya, plus menyuplai bola-bola matang ke depan. Penjaga gawang? Tidak ada yang meragukan kualitas Kurnia Meiga.
Kiper utama Timnas senior Markus Horison saja, tahun lalu posisinya bisa digeser Meiga di Arema Malang.
Penonton wanita pun tidak ketinggalan dihibur oleh penampilan Diego yang luar biasa. Baik dalam hal menjaga pertahanan maupun penampilan fisik yang rupawan, dihiasi tato entah berapa banyak. (Ada apa dengan tato pada pemain Indonesia hasil naturalisasi dari Belanda? Dulu Irfan Bachdim, sekarang Diego Michiels).
Kita semua juga patut berbangga dengan antusiasme penonton. Semua umur, baik kaum adam ataupun kaum hawa, tidak peduli apa suku dan agamanya, selalu memenuhi tiap sudut stadion. Dukungan ini tentunya jadi suntikan semangat yang sangat besar bagi para pemain di lapangan.
Saya hanya sedikit kecewa karena masih ada segelintir penonton yang kurang menaruh respek pada negara lain ketika lagu kebangsaannya dinyanyikan. Semoga hal seperti ini tidak terulang di partai final.
Senin ini, Tibo dkk akan mengakhiri aksi mereka di SEA Games dengan menghadapi Malaysia di final. Menang berarti emas, kalah berarti perak. Menurut saya, inilah final impian. Akan kurang lengkap rasanya jika Garuda Muda menghadapi negara lain di final.
Tentu medali emas akan semakin terasa indahnya ketika kekalahan tempo hari berhasil dibalas tuntas, bukan?
Medali emas pertama tim sepak bola Indonesia di Sea Games diraih tahun 1987. Lawannya? Malaysia. Tempat? Stadion Utama Senayan, alias Gelora Bung Karno saat ini. Lawan sama, tempat sama. Sekarang saatnya mengulang prestasi punggawa timnas era Ribut Waidi dkk yang menghantam lawan yang sama di Final Sea Games 1987. Sejarah harus terulang!
Selangkah lagi Garuda Muda!
*Oleh Muhammad Ihsan
Langganan:
Postingan (Atom)